Halaman

Jumat, 20 Desember 2013

Tips Mengatasi Lupa Pasword BIOS

Salah satu metode untuk melindungi komputer dari pengubahan dan utak-atik setting atau pengaturan oleh orang yang tidak diijinkan adalah dengan memberi password pada BIOS (Basic Input Output System), atau sistem yang pertama kali aktif dan mengatur masalah perangkat keras(hardware) ketika komputer dinyalakan.

Tetapi ada kalanya ketika sudah sangat lama, kita lupa dengan password yang pernah kita gunakan, atau kita membeli laptop yang BIOSnya diberi password, sehingga ketika ingin melakukan installasi ulang windows/sistem operasi atau mengubah pengaturan BIOS, kita kesulitan untuk melakukannya.


Jika hal itu terjadi di komputer desktop, caranya cukup sederhana dan mudah. Tinggal matikan komputer, lepas kabel listrik dan jalankan salah satu cara berikut:

  • Lepas baterai CMOS yang ada didalam motherboard (seperti baterai jam dengan diameter sekitar 2cm) beberepa menit dan kembalikan lagi. Atau
  • Reset (kembalikan ke setting awal) BIOS dengan cara melepas jumper (semacam pengait) khusus yang ada di motherboard. Posisinya biasanya di dekat baterai CMOS dan ada keterangan JMP1 atau JP1. Lebih detailnya bisa dilihat di panduan/manual Motherboard tersebut.
Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika terjadi di laptop/notebook atau netbook atau komputer yang masih bergaransi. Karena biasanya cukup beresiko ketika kita harus membuka laptop sendiri, apalagi jika masih ada garansi. Bisa-bisa garansi tidak berlaku lagi karena segel sudah pernah dibuka.



Alternatifnya adalah dengan menggunakan program PC CMOS Cleaner. Dan kabar baiknya, kini program ini sudah dirilis sebagai Freeware, sehingga kita bisa mengunduhnya (download) dan menggunakannya secara gratis. Beberapa manfaat penggunaan PC CMOS Cleaner antara lain:

  1. Menampilkan password sebelumnya
  2. Menghapus password BIOS (mengembalikan ke keadaan awal). Tanggal BIOS juga akan di-reset
  3. Mengemballikan keadaan BIOS ke keadaan awal
Program ini bisa digunakan untuk windows berbasis 32bit ataupun 64 bit dengan berbagai BIOS yang didukung, seperti : AWARD, AMI, Compaq, Phoenix, Samsung, IBM, Compaq, DTK, Thinkpad, Sony, Toshiba dan lainnya.

Penggunaan

Penggunaan program ini cukup mudah, hanya saja ada catatan agar penggunaannya berhasil, yaitu harus bisa booting dari CD/DVD Rom. Langkahnya :
  1. Unduh (Download) PC CMOS Cleaner yang ada dalam bentuk/format ISO
  2. Burning file ISO tersebut ke CD-ROM, misalnya dengan menggunakan program ImgBur, Ultra Iso  atau Nero Burning ROM
  3. Masukkan CD ke CD/DVD-ROM, dan restart komputer.
  4. Jika kita bisa mengakses urutan booting komputer ketika komputer mulai dinyalakan, atur agar urutan pertama kali membaca CD/DVD-ROM (atur booting pertama dari CD)
  5. Jika berhasil masuk ke PC CMOS, gunakan untuk menghapus, reset atau mengetahui password sebelumnya

Ketika kita tidak bisa mengatur urutan Booting komputer agar pertama kali yang diakses adalah CD/DVD-ROM, maka bisa jadi komputer tidak akan bisa booting melalui CD. Sehingga cara diatas tidak bisa berhasil. Dan satu-satunya cara mungkin adalah 2 cara yang sudah saya jelaskan di bagian awal tulisan ini.

Jika untuk netbook, biasanya tidak tersedia CD/DVD-ROM yang bisa digunakan, maka solusi yang mungkin dicoba adalah mencari CD/DVD Ekstenal atau dicoba membuat bootable USB Flashdisk dengan program semisal Rufus. Setelah selesai, pasang dan kemudian dicoba dinyalakan ulang netbook tersebut, pilih booting dari media (flashdisk) jika tersedia opsinya.

Halaman Download PC CMOS Cleaner (59MB)
Read more »»  

Kamis, 19 Desember 2013

Free Download Update Freezer, Matikan Update otomatis berbagai software

Banyak software atau program yang kita gunakan mempunyai fitur update otomatis tanpa sepengetahuan dan persetujuan kita, alias melakukan koneksi internet secara ‘rahasia’. Update sofware memang penting, tetapi jika update ini dilakukan tanpa kita ketahui, apalagi penggunaan bandwidth internet terbatas hal ini tentu bukan yang kita inginkan.

Tidak jarang program seperti itu tidak memberitahukan di awal proses installasi, sehingga terkesan ditutup-tutupi. Belum lagi software tersebut sebenarnya tidak penting untuk melakukan update setiap saat. Memang bisa saja kita menon-aktifkan update otomatis ini secara manual, misalnya mencari menggunakan software seperti Autoruns. Tetapi ada cara praktis dan lebih mudah, yaitu menggunakan Update Freezer.

Update Freezer merupakan program sederhana dan tersedia versi portable maupun installer untuk mematikan atau mengaktifkan update otomatis berbagai software dengan mudah. Sampai saat ini ada 10 software yang didukung oleh Update Freezer (yang melakukan update otomatis programnya sendiri), yaitu :

  • Adobe Acrobat dan Adobe Reader
  • Apple
  • Adobe Flash
  • Firefox
  • Google
  • Java
  • Notepad++ 4.6 atau setelahnya
  • Opera 15 atau diatasnya
  • Skype
  • Windows
Ketika kita menginstall software-software diatas, dengan pengaturan bawaan (default), hampir dipastikan software itu akan menyertakan fitur auto update (update otomatis). Rentang update ini bermacam-macam, tergantung pengaturan masing-masing software, mulai dari beberapa jam, beberapa hari, tiap program berjalan dan lainnya.

Dengan menjalankan Update Freezer, kita akan tahu program mana yang melakukan update otomatis dan dengan mudah untuk mematikan fitur ini atau mengaktifkan kembali. Untuk mematikan fitur update otomatis software yang ada, kita tinggal klik tombol Disabled, klik “Enabled” untuk mengaktifkan kembali, sangat mudah dan cepat.

Selain tombol Disabled dan Enabled, ada beberapa software yang diberikan tombol lain, semisal Notify Only. Jika dipilih maka software tersebut hanya akan memberikan informasi jika ada update terbaru, dan proses update harus melalui persetujuan pengguna.

Mengapa update otomatis dimatikan?

Tidak semua software yang melakukan update otomatis harus dimatikan, seperti misalnya pengguna Windows [ori], sebaiknya tetap mengaktifkan update otomatisnya, minimal pemberitahuan ketika ada update terbaru. Tetapi sebagian program lain, lebih baik dimatikan fitur update otomatis, seperti misalnya Adobe Reader, Apple, Skype dan lainnya.

Selain menghemat penggunaan bandwidth internet, update otomatis biasanya menambah penggunaan memori /RAM, karena ada aplikasi khusus yang terus menerus berjalan di belakang, lebih menjaga privasi (karena kita tidak tahu pasti ketika update otomatis, informasi apa yang dilewatkan ke internet). Selain itu kadang kita juga ingin melakukan update secara manual.

Ukuran program ini relatifk kecil, versi installer berukuran sekitar 2.7 MB dan versi portable sekitar 2.4 MB. Download disini Update Freezer.
Read more »»  
!--Related Posts with thumbnails Scripts and Styles Start by Supercoolzz-->